Aksaranusa, Luwu Timur — Kemeriahan Lomba Perahu Bala-Bala dalam rangka Hari Jadi ke-22 Kabupaten Luwu Timur membawa berkah tersendiri bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Ribuan pengunjung yang memadati kawasan Anjungan Sungai Malili menjadi pasar besar yang menghidupkan denyut ekonomi rakyat.
Sejak H-1, deretan tenda-tenda dan lapak dagangan telah memadati sisi jalan sepanjang arena lomba. Aneka produk UMKM dijajakan: dari makanan tradisional, minuman segar, hingga kerajinan, mainan, dan camilan khas daerah. Payung-payung besar berwarna cerah menaungi para pedagang yang sibuk melayani pembeli dari pagi hingga malam.
“Ini kesempatan emas bagi kami. Dalam dua hari ini, omset bisa naik sampai tiga kali lipat dibanding hari biasa,” kata Ani, pedagang minuman dingin dari Kecamatan Malili.
Peluang ekonomi ini semakin terasa karena lomba diikuti oleh ratusan joki dan pendukungnya dari berbagai daerah, termasuk Sidrap, Bone, Pinrang, Sinjai, Wajo, dan Pangkep. Mereka datang bukan hanya untuk bertanding, tetapi juga menjadi konsumen aktif bagi para pelaku usaha lokal.
Dukungan pemerintah tampak melalui penyediaan fasilitas seperti tenda, kebersihan, dan pengamanan. Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Irwan Bachri Syam, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menghidupkan potensi lokal. “UMKM adalah tulang punggung ekonomi. Lewat acara seperti ini, mereka bisa tumbuh bersama budaya daerah,” ucapnya.
Lomba Bala-Bala tak hanya menjadi tontonan seru yang menyatukan masyarakat, tetapi juga panggung besar bagi UMKM untuk memperkenalkan produk mereka, memperluas jaringan, dan menghidupkan ekonomi berbasis komunitas.
Dengan antusiasme warga dan lonjakan transaksi yang terjadi, para pelaku UMKM berharap event serupa bisa digelar lebih sering. “Ini bukan hanya soal jualan, tapi kebanggaan karena bisa ikut bagian dalam perayaan kampung sendiri,” tutup Sitti, pedagang kerajinan dari Desa Ussu.(p)
