Aksaranusa, Luwu Timur — Gelombang sorakan warga memenuhi Lapangan Jati Lomba saat Kalaena Bersatu Cup III akhirnya dibuka. Tahun ini, acara tersebut tampil lebih meriah karena melibatkan lebih banyak komunitas, tokoh publik, serta dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Ruang Publik yang Hidup Kembali
Sejak pagi, lapangan sudah dipadati penonton dari berbagai dusun. Para pedagang kaki lima menghidupkan suasana, sementara suporter membawa spanduk dan atribut khas desa masing-masing. Turnamen ini tidak hanya menggelar pertandingan; ia telah menjadi perayaan tahunan yang menghidupkan kembali interaksi sosial di Kalaena.
Pembukaan yang Diisi Simbol Kebersamaan
Pembukaan turnamen ditandai dengan hadirnya Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, bersama Wakil Ketua II DPRD Hj. Harisah Suharjo dan sejumlah anggota DPRD lainnya. Para tokoh itu tidak ditempatkan sebagai pusat acara, melainkan bagian dari komunitas yang ikut menjaga geliat olahraga lokal.
Tendangan pertama dari Bupati Irwan memicu riuh penonton—sebuah simbol bahwa turnamen ini adalah agenda bersama, bukan sekadar seremoni pemerintahan.
Pertandingan Pemanasan: Nostalgia dan Tawa
Pembukaan dilanjutkan dengan laga persahabatan antara Kalaena Legend dan Tim Pemkab Lutim. Pertandingan ini berjalan penuh canda, namun tetap menyajikan permainan yang menghibur. Kalaena Legend unggul 4–3, tetapi skor bukan sorotan utamanya. Warga justru menikmati nostalgia para pemain senior ketika kembali merumput.
Format Kompetisi yang Lebih Terstruktur
Turnamen tahun ini diikuti 24 tim yang dibagi dalam delapan grup. Panitia menekankan sistem kompetisi yang lebih tertib dan transparan agar setiap tim bisa bersaing secara adil. Tema “Dengan Sepakbola Mari Kita Wujudkan Lutim Juara” menjadi payung penyelenggaraan, menandai ambisi untuk memunculkan bibit-bibit atlet dari desa.
Dukungan dari Banyak Arah
Kegiatan ini turut dihadiri pengurus KONI Lutim, perangkat kecamatan, serta para kepala desa. Mereka menyampaikan komitmen untuk memperluas pembinaan olahraga di tingkat desa dan kecamatan agar turnamen seperti ini menjadi agenda berkelanjutan, bukan event musiman.
Makna Turnamen bagi Warga
Bagi masyarakat Kalaena, Kalaena Bersatu Cup III bukan hanya kompetisi, tetapi wadah memperkuat kebersamaan. Acara ini mempertemukan keluarga, aparat desa, tokoh pemuda, dan pemerintah dalam ruang yang akrab — semua berkumpul karena satu hal: kecintaan terhadap sepakbola.
Dengan atmosfer penuh energi ini, turnamen diperkirakan akan menjadi salah satu perhelatan olahraga lokal terbesar menjelang akhir tahun di Luwu Timur. (p)





