Lonjakan Kasus Dugaan Keracunan Mie Ayam di Towuti, Total Korban Capai 34 Orang

Aksaranusa, Luwu Timur – Kasus dugaan keracunan makanan yang diduga berasal dari lapak Stan Qeiro di pelataran Terminal Wawondula, Kecamatan Towuti, kembali mencuat dengan jumlah korban yang terus bertambah. Data terbaru Puskesmas Wawondula mencatat 34 warga mengalami gejala muntah, diare, dan berak-berak, seluruhnya telah menjalani observasi medis sejak Selasa (4/11/2025).

Perkembangan Korban dan Penanganan Medis

Hingga Rabu pagi (5/11/2025), tercatat:

  • 4 orang dirawat di Klinik PT Vale
  • 2 orang di PKM Timampu
  • 28 orang di Puskesmas Wawondula

Petugas Surveilans PKM Wawondula, Kasmuddin, menjelaskan bahwa laporan pertama muncul sekitar pukul 13.00 Wita.

“Empat orang datang dengan keluhan muntah dan diare. Mereka mengaku makanan terakhir yang dikonsumsi adalah mie ayam,” jelasnya kepada jurnalis Bilikfakta.id.

Gelombang pasien berikutnya menyusul. Pada pukul 15.30 Wita, 15 warga tambahan datang dengan keluhan serupa dan seluruhnya mengaku membeli mie ayam dari warung yang sama, yakni Stan Qeiro. Pada malam hari, 14 orang lagi masuk diiringi keluhan yang identik. Pagi keesokan hari, seorang warga kembali datang, sehingga total korban mencapai 34 orang.

Sebagian besar pasien telah menunjukkan kondisi yang mulai stabil, namun beberapa masih menjalani perawatan intensif.

Kasus Kedua di Tahun 2025

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa dugaan keracunan di warung mie ayam tersebut bukan yang pertama. Kejadian serupa dilaporkan pernah terjadi pada Juli 2025, menjadikan insiden ini sebagai kasus kedua dalam rentang waktu kurang dari enam bulan.

Pemerintah Kecamatan Ambil Sampel Makanan

Camat Towuti, Amri Mustari, membenarkan adanya peningkatan jumlah korban serta langkah cepat yang tengah dilakukan pemerintah.

“Kami sudah mengambil sampel sisa makanan untuk diuji di laboratorium. Hasilnya akan keluar dalam 24 jam,” ujarnya.

Selain itu, pihak kecamatan meminta pemilik warung menghentikan sementara aktivitas penjualan sambil menunggu kepastian penyebab keracunan. Dinas Kesehatan dan Polsek Towuti juga telah turun melakukan pemeriksaan lapangan serta menyiapkan langkah mitigasi agar kejadian serupa tidak berulang.

“Kami ingin memastikan keamanan konsumsi masyarakat. Karena ini bukan kejadian pertama, evaluasi menyeluruh sangat dibutuhkan,” tegas Amri. (p)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *