Aksaranusa, Luwu Timur – Ruang pertemuan Wisma Trans Malili tampak hidup pagi itu. Deretan peserta—kebanyakan perempuan dari berbagai organisasi dan desa—terlibat dalam diskusi hangat saat kegiatan Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Perempuan di Bidang Politik, Hukum, Sosial, dan Ekonomi yang digelar Dinas Sosial P3A Luwu Timur.
Di tengah suasana penuh antusias, Wakil Ketua II DPRD Luwu Timur, Hj. Harisah Suharjo, tampil sebagai narasumber dan langsung mengarahkan perhatian peserta pada inti persoalan: pentingnya keberanian perempuan memasuki ruang pengambilan keputusan.
Kegiatan dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Aini Endis Anrika, mewakili Bupati Luwu Timur. Hadir pula Ketua DWP Lutim, Hj. Masrah Bahri Suli, bersama jajaran Dinas Sosial P3A, menambah bobot forum yang sejak awal memang dirancang sebagai ruang pemberdayaan.
Dalam penyampaiannya, Harisah tidak hanya berbicara soal hak dan peluang, tetapi juga soal mentalitas yang harus dibangun. Ia menekankan bahwa kontribusi perempuan bukan lagi sekadar pendamping atau pengisi ruang kosong—melainkan bagian dari motor penggerak pembangunan.
“Perempuan punya kemampuan, punya pengalaman, dan punya suara yang layak didengar. Jika kita menunggu untuk diberi ruang, kesempatan itu akan lewat. Karena itu kita harus berani masuk, hadir, dan terlibat,” ucapnya dengan nada tegas yang disambut anggukan peserta.
Ia juga mengingatkan bahwa kesetaraan gender bukan sekadar slogan dalam dokumen kebijakan, melainkan proses panjang yang memerlukan partisipasi aktif perempuan di setiap sektor—mulai dari politik hingga ekonomi rumah tangga, dari komunitas kecil hingga forum kebijakan daerah.
Diskusi yang mengalir di sesi tanya jawab memperlihatkan semangat peserta untuk mulai berani melangkah. Ada yang menyinggung minimnya representasi perempuan di organisasi lokal, ada pula yang berbagi pengalaman soal tantangan sosial ketika perempuan tampil memimpin.
Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap lahir lebih banyak perempuan Luwu Timur yang siap tampil, percaya diri, dan mengambil peran strategis dalam pembangunan. Bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, setara, dan bergerak maju bersama. (p)





