Aksaranusa, Luwu Timur – Warga Desa Mahalona, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, dikejutkan oleh fenomena alam yang tak biasa pada Minggu sore (27/7). Hujan yang awalnya turun biasa, mendadak berubah menjadi hujan es, lengkap dengan angin kencang yang membuat suasana mencekam selama beberapa menit.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WITA dan berlangsung selama 10 hingga 15 menit. Butiran es seukuran biji jagung hingga kelereng berjatuhan bersama derasnya hujan, menghantam atap rumah, kendaraan, serta tanaman warga.
“Saya kaget sekali, awalnya pikir suara batu dilempar di atap, ternyata es batu dari langit. Ini pertama kali terjadi selama saya tinggal di sini,” ujar Darwis, warga Mahalona yang mengaku sempat mengabadikan peristiwa langka itu lewat kamera ponselnya.
Video dan foto hujan es pun menyebar luas di media sosial, membuat warga dari desa lain ikut terkejut dan penasaran dengan fenomena tersebut.
Kepala Desa Mahalona membenarkan kejadian ini dan menyebutkan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan berat akibat hujan es. Namun, beberapa tanaman warga dilaporkan rusak ringan akibat terkena hantaman es dan angin kencang.
“Alhamdulillah tidak ada yang parah, tapi kami tetap imbau warga untuk waspada, karena cuaca belakangan ini cukup ekstrem,” ujarnya.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari BMKG terkait penyebab terjadinya hujan es tersebut. Namun secara umum, hujan es bisa dipicu oleh awan Cumulonimbus yang terbentuk karena pemanasan ekstrem dan kelembaban tinggi, menyebabkan butiran air membeku di lapisan atmosfer sebelum jatuh ke permukaan bumi.

Fenomena hujan es di wilayah tropis seperti Luwu Timur tergolong langka, sehingga kejadiannya menjadi perhatian masyarakat serta aparat desa setempat. Pemerintah desa berencana melaporkan kejadian ini secara resmi ke BPBD dan meminta edukasi lebih lanjut dari BMKG untuk pencegahan dan kesiapsiagaan di masa mendatang.(p)